Monday 26 March 2018

MEMERANKAN PERAN KETIKA HARUS MENJADI PENDAMPING ATAU KPM

Profesiku Memang Pendamping PKH, Tapi hati, Jiwa Dan Ragaku Adalah KPM. “Berdirilah Didepan KPM sebagai Pendamping PKH, Namun Duduk Ditengah – Tengah Mereka Sebagai KPM” Profesi Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang cerdas dan bijak. Profesi sebagai pendamping PKH, SDMnya tidak diragukan lagi karena Pendamping PKH adalah orang-orang pilihan yang melewati berbagi tahapan seleksi. Baik itu pemahaman intelektual, knowlage, sehingga mereka dituntut untuk harus mampu berdiri di tengah-tangah bangsa yang besar ini.
Namun dalam pengaplikasian atau pelaksanaan kerja (pendampingan KPM), Pendamping tidak hanya mengandalkan kekuatan Posisi atau profesinya saja. Namun juga harus mampu menciptakan kekuatan emosional untuk melakukan pendakatan saat pendampingan ke KPM untuk mencapai Tujuan.

Asunsinya, Profesi kita sebagai Pendamping PKH. Ibarat kitalah adalah Kepala, kitalah yang memegang kendali, bertanggung jawab menjalankan Proses PKH, terhadap KPM itu. Tapi dalam pelaksanaan, ketika berdiri didepan KPM tidak perlu membusungkan dada. Ohh saya ini pendamping saya ini hebat , pintar dan sebagainya. Yakinlan tampa di umbar seperti itupun KPM akan sendirinya mengakui kecerdasan psendamping.

Karakter
Hati, jiwa dan ragaku adalam KPM. Pendamping yang bijak. Mampu memposisikan sesuatu sesuai kondisi dan setuasi. Artinya, jadilah bagian dari mereka, belajar merasakan dan memahami mereka. Jangan sungkan sekalipun Pendamping harus menceritakan hal yang terpahit, yang tersulit yang telah kita lalui dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga mengisyaratkan kedudukan pendamping sebenarnya tidak jauh berbeda dari mereka. KPM akan merasa lebih nyaman dan semakin mensyukuri hidup.

Seperti cerita seorang pendamping ke KPM. “Saya Pendamping PKH, rumah saya juga sanagt sederhana sama seperti ibuk -ibuk. Tapi ketika kita lebih banyak bersyukur, serta mengharapkan ridho Allah, Insyaallah diberkahi Allah kehidupannya. Siapa yangg selalu bersyukur, memudahkan urusan orang lain, menolong kesusahan orang lain, Allah akan mudahkan pula urusannya. Dan ditolong pula saat dia merasakan kesusahan. “tutur Hasnah “

“Hidup mulia juga tidak ditentukan oleh fisik semata. Banyak orang tinggal di istana tapi mereka juga belum bahagia. Salah satu contoh teladan,  Bahkan Aisyah seorang istri rosulullah saja rumahnya 4×4, didalam rumah itu hidup 2 orang anak hasan dan husein.  Tapi keluarga ini menemukan bahagianya di rumah yang sederhana ini. Satu catatan lagi buat kita,  kita harus dekat dengan Allah,  dengan ketaatan,  biar hidup lebih bahagia dan mendapatkan kemuliaanNya. “Ulas Beni H”

Nahh 👍👍, Konsep seperti inilah yang sangat perlu dimiki oleh seorang pendamping apalagi mampu ditanamkan ke pemikiran KPM. Kita yakin kalau ini sudah diserap oleh KPM ataupun masyarakat, Kedepannya tidak akan banyak lagi masyarakat ataupun KPM. Yang terlalu sering mengeluhkan. hidup dan ekonominya. berkurangnya keluhan  masyarakat ” saya kok hanya dapat segini yang lain kok banyak?

” anak saya knapa belum dapat KIP semuanya sedangkan orang lain sudah?

Kenapa saya tidak dapat bantuan PKH? Beras? Rumah? Padahal saya orang miskin dibanding dia?

“Tentunya kita butuh trik & strategi yang lihai pula dalam penyampaian. Slah satunya dengan cara motivasi di atas”
“Sebagai Pendamping PKH, dua sisi ini ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. (Profesi da Krakter)

Indahnya PKH :

KPM adalah Keluarga Penerima Manfaat, KPM adalah dampingan, KPM adalah orang tua Kita, KPM adalah guru kita dalam kehidupan, KPM adalah teman/sahabat berbagi .
#PKHKECAMATANPURWADADICIAMIS


EmoticonEmoticon